Breaking News

Keliling Kawasan Banten Lama Agis Katakan Pembangunan Tak Boleh Lepas dari Sejarah


Yang diambil adalah spirit Kesultanan Banten, yaitu spirit bagaimana memajukan daerah, spirit bagaimana memajukan pertanian, spirit bagaimana membangun pusat peradaban, pusat perdagangan dan pusat kajian.

Sumber: RilisMediaAgis | Foto: TimMediaAgis

ANABERITA.COM, Kota Serang memiliki akar sejarah kuat yang tidak hanya diakui di dalam negeri melainkan kelas dunia. Ikon ini adalah Kawasan Banten Lama, dimana di tempat ini pernah ada masa kejayaan Kota Serang dengan Kesultanan Banten Maulana Hasanudin.

"Kita tidak akan pernah mengalami kemajuan luar biasa kalau melepas akar sejarah kita. Sejarah kita harus mengikat proses pembangunan daerah sehingga menjadi daerah yang bukan hanya maju tapi kokoh karena terikat oleh sejarah," kata Nur Agis Aulia, Bakal Calon Wali Kota Serang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat berkunjung ke Kawasan Banten Lama, Kecamatan Kasemen.

Dikatakan Agis, akar sejarah kita ada di Kawasan Banten Lama dimana disana banyak sekali nilai sejarah yang sebetulnya harus menjadi guide dalam kemajuan daerah. "Kota seperti Jogjakarta, Solo, Pekalongan maju dan kokoh karena mereka tidak melepas akar sejarah dalam setiap pengambil kebijakan. Nah ini yang ingin kami lakukan ketika nanti terpilih menjadi Wali Kota Serang," terang Agis.

Apakah bisa? Dijelaskan Agis, yang diambil adalah spirit Kesultanan Banten, yaitu spirit bagaimana memajukan daerah, spirit bagaimana memajukan pertanian, spirit bagaimana membangun pusat peradaban, pusat perdagangan dan pusat kajian.



"Sebab kalau kita melepas akar sejarah dalam proses pembangunan maka tidak akan pernah menjadi daerah yang berkarakter," kata Agis.

Dalam kesempatan itu, jebolan Universitas Gadjah Mada Jojgakarta ini berkeliling ke komplek Kawasan Banten Lama ditemani sejumlah tokoh. 

Seperti diketahui, Agis merupakan kader yang dijagokan PKS untuk maju pada Pilkada Kota Serang 2024 sebagai calon Wali Kota Serang. Sejauh ini Agis masih fokus sosialisasi ke masyarakat belum sampai pada tahap dengan siapa ia akan "dikawinkan".

Type and hit Enter to search

Close